Jangan terlalu cepat menyimpulkan kenakalan kucing bersumber dari sifat mereka atau bentuk pembangkangan dari aturan di rumah. Karena bisa jadi mereka nakal akibat rasa rindu pada pemiliknya. Bisa saja rindu karena jarang bertemu, rindu perhatian, rindu bermain bersama, serta banyak kerinduan lain yang mereka pendam dan sulit diutarakan. Kondisi tersebut membuat si kucing merasa frustasi, bahkan depresi. Sehingga menimbulkan perilaku destruktif, atau malah agresif.

Gambar terkait
countryliving.com

Merujuk pada pernyataan Dr. Elizabeth Stelow, pakar perilaku hewan dari University of California, Davis, bahwa kucing mengekspresikan perasaannya dengan cara berbeda, tidak seperti anjing sebagai contoh. Anjing akan menyambut pemiliknya dengan sikap terbuka, anjing juga tak segan mendekati, bahkan memberi pelukan dan ciuman. Sementara kucing, dipanggil pun kadang malah menjauh. Itu terjadi karena kucing memiliki perilaku spesifik, tidak mendekati perilaku manusia, dan bukan jenis hewan yang dengan mudah meng-copy paste sesuatu. Maka sering kali kucing dianggap sosok misterius, akibat sulit dikenali wataknya.

Sampai sekarang pun masih banyak penelitian dan perdebatan seputar dunia kucing. Tidak semua peneliti setuju bahwa kucing memiliki rasa rindu pada pemilik, mengingat kucing cenderung anti sosial. Namun dari penelitian yang dilakukan Stelow, kucing menunjukan sikap gelisah ketika sang pemilik tidak berada di sekitarnya. Bila anjing akan menggonggong atau menangis, serta membuat kerusakan, kucing justru melakukan tindakan di luar kebiasaannya. Seperti, pipis atau pup sembarangan. Mereka juga bisa mengajak kucing serumah bertikai, bisa pula dengan menjatuhkan barang, menaiki rak dan lain sebagainya. Padahal sehari-hari mereka adalah kucing yang manis. Kalaupun nakal, berarti kelakuannya akan lebih nakal dari biasa.

Gambar terkait
saywhatumean2say.com

Secara spontan biasanya pemilik akan memarahi kucing. Tentu saja si kucing menjadi bingung, karena ungkapan hatinya ditanggapi dengan salah oleh manusia. Miskomunikasi sering terjadi antara kucing dan manusia. Bahkan ketika pemilik tidak marah atas tindakan si kucing, kemudian membelainya, belum tentu si kucing menginginkan respon demikian. Sehingga ia malah menggigit.

Terkesan betapa repotnya untuk bisa mengerti kucing, tetapi Stelow menyatakan justru hal itu yang membuat hubungan kucing dan manusia menjadi istimewa. Kucing akan terus membuat manusia mengasah otak untuk memahaminya, dengan kata lain keberadaan kucing justru membantu manusia untuk aktif dalam berpikir. Kucing menyimpan jutaan misteri di setiap sifat dan perilakunya, sampai dunia berakhir pun belum tentu manusia dapat memahami kucing sepenuhnya. Tetapi upaya memahami kucing akan membuat hidup selalu penuh dengan semangat.

Gambar terkait
universodegatos.com