Alih-alih rewel atau mengeong berlebihan sebagai pemberitahuan jika merasakan sakit, kucing justru memilih diam dan pura-pura sehat ketika mereka sedang sakit (baca. Kucing Paling Pintar Menyembunyikan Sakit Dan Cedera Yang Dideritanya, Kenapa?). Padahal kucing tidak sepenuhnya diam, mereka menunjukkan kondisi kesehatan melalui perubahan perilaku. Hal tersebut bisa menjadi “pemberitahuan” bagi para pemilik untuk memberikan pertolongan secara dini pada kucing.

Biasanya pemilik mendeteksi kesehatan si kucing dengan patokan nafsu makan. Jika mereka masih lahap, berarti kucing sehat. Sementara jika sakit, pasti mereka malas atau bahkan menolak makan. Sayangnya, keengganan kucing makan tidak selalu mengarah pada kondisi kesehatan. Banyak faktor penyebab kucing menolak makan. Lagi pula akan lebih baik jika pemilik dapat memberikan pertolongan pada kucing sebelum ia benar-benar tidak mau makan akibat sakit. Caranya adalah memerhatikan perubahan perilaku kucing.

Memilih sendirian dan menghindar
Kucing akan mencari tempat atau ruang, yang bisa jadi sangat jarang digunakannya, hanya untuk menyendiri. Dia tidak responsif bila dipanggil dan menghindari interaksi dengan kucing lain, juga pemiliknya.
Perubahan grooming
Bila biasanya si kucing sangat rapi menjaga kecantikan bulunya, tapi saat sedang sakit ia hanya melakukan grooming dengan menjilati diri sekedarnya saja, atau malah tidak sama sekali. Tak jarang pula kucing justru berlebihan grooming, umumnya menjilati bagian yang sakit. Perubahan kegiatan membersihkan diri tersebut dapat menjadi salah satu indikasi kucing sedang sakit.

Bergerak atau “mager” berlebihan
Dari kebiasaan sehari-harinya, tiba-tiba si kucing terlalu aktif. Berlari, berguling, melompat atau apa saja. Jangan salah sangka mereka lagi gembira, justru kucing sedang merasakan gelisah atas kondisi tubuhnya. Mereka seperti mencari posisi nyaman tetapi sulit mendapatkan, akibatnya kucing bergerak terlalu aktif hingga lelah tapi tak juga bisa beristirahat nyaman. Selain bergerak, kucing sakit juga punya kecenderungan ‘mager’ atau malas gerak. Dari yang semula dia adalah kucing yang aktif, tiba-tiba hanya tidur-tiduran saja seolah lupa dengan kesehariannya.
Tidur lebih banyak, (terkadang) dengan posisi tidak biasa
Bila biasanya kucing bermain, kali ini kucing memilih untuk tidur. Ia bangun hanya di saat makan atau urusan toilet. Kucing juga terkadang tidur hanya dalam satu posisi, atau mengubah posisi tidur normal. Hal tersebut seringnya terjadi akibat terdapat bagian tertentu yang sakit, misalnya kucing akan tidur di sisi kanan jika pinggul kiri sakit dan sebagainya.

Nafsu makan menurun atau tidak ada
Banyak kucing yang kesakitan namun tetap makan, meskipun dengan porsi berkurang atau melambat saat makan. Hingga akhirnya kucing tidak makan sama sekali.
Sering mendengus atau mendengkur
Memang tidak salah dengkuran kucing adalah pertanda kegembiraan, namun di kala sakit kucing pun mendengkur, bahkan lebih sering. Ia juga kerap mendengus. Hal itu dilakukan kucing untuk menenangkan dirinya sendiri. Dengusan merupakan reaksi atas sakit yang dirasakan, sementara dengkuran adalah ungkapan seperti ia mengatakan pada diri sendiri, “Tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja.”
Bersikap memusuhi
Kucing sakit akan mengisolasi diri, ia tak ingin siapapun mendekati. Maka kucing akan memiliki kecenderungan menggeram, mendesis, bahkan memukul sebagai proteksi terhadap dirinya sendiri.
