Menteri Pendidikan Finlandia, Krista Kiuru, menyatakan para murid sekolah harus menjadi anak-anak dan remaja yang bisa menikmati hidup. Maka banyak keleluasaan agar mereka mampu mengembangkan diri. Diantaranya dengan tidak memberlakukan PR dan waktu belajar di sekolah cukup 3 jam sehari saja. Itupun tidak melulu di dalam kelas. Semua anak di sana tak mengalami stres belajar seperti yang terjadi di banyak negara. Uniknya, meski terkesan santai dan bebas, sistem pendidikan Finlandia dinilai terbaik di dunia!
Tidak hanya gratis biaya pendidikan, tetapi setiap anak juga memperoleh makan siang dan perlengkapan sekolah. Bila lokasi rumah berada lebih dari 2km dari sekolah, maka bis sekolah akan menjemput mereka. Lagi-lagi, tanpa biaya. Para murid juga dibebaskan berpakaian sesuai pribadi mereka, tak perlu pakai seragam. Juga tak ada pembagian posisi duduk dalam kelas. Bebas.
Para murid juga cuma mengenal ujian satu kali saja, yakni saat kelulusan Sekolah Menengah Pertama. Di beberapa sekolah bahkan hanya memiliki sedikit pelajaran, murid menentukan topik sendiri dan mempelajarinya selama 6 minggu untuk menemukan jawaban sendiri. Misalnya tentang migran, setiap murid boleh mengamati dari sudut berbeda sesuai ketertarikan mereka. Baik secara sosial, geografi, sejarah atau apapun. Selain itu juga murid adaptif dengan kehidupan sehari-hari, karena memasak, menjahit, sampai menolong orang tenggelam justru diajarkan dengan seksama.
Dengan pola pendidikan seperti itu, dibutuhkan guru-guru yang mumpuni. Sehingga profesi guru cukup bergengsi di sana dan kompetisinya pun cukup tinggi. Guru harus dapat melakukan pendekatan indivual pada murid, dan interaktif. Bukan sekedar mengajar seperti di sekolah-sekolah konvensional. Gaji guru berkisar Rp 55 juta per bulan dan level mereka di sekolah manapun sama. Tidak ada istilah sekolah elite atau unggulan di Finlandia. Semua sekolah sama.
Meski terkesan bebas, namun sistem pendidikan tersebut mempu menuai kecerdasan murid sesuai dengan bakat masing-masing. Secara kejiwaan pun para murid di Finlandia sangat sehat, karena jauh dari stres dan merasakan bahagia. Hubungan murid dan gurunya sangat dekat, sehingga tak jarang para murid bermalam di sekolah guru-guru mereka untuk berdiskusi, berolah raga, sarapan bersama, dan kegiatan lainnya. Semua bahagia. Tanpa paksaan.
