Tak terasa sudah 7 tahun Bernie menikmati hidup menyenangkan bersama keluarga. Ia tak perlu cemas akan ketersediaan makanan, tempat berlindung saat cuaca buruk, juga sebuah selimut biru yang menemaninya di kala tidur.
Seolah kebahagiaan akan selalu bersama Bernie sepanjang hidup, sampai Bernie harus menghadapi kenyataan bahwa keluarga yang ia cintai ternyata tidak menyayanginya lagi. Bernie diserahkan ke penampungan Manhattan Animal Care Center (ACC) untuk menjalani euthanasia. Bahkan Bernie juga dipisahkan dari selimut biru kesayangannya yang selama ini selalu dibawa Bernie kemanapun ia pergi.
Jana Reiss, seorang relawan dari Second Chance Rescue NYC, sangat prihatin pada nasib Bernie. Maka ia mengusahakan agar Bernie memiliki kesempatan kedua untuk hidup dalam keluarga yang benar-benar tulus mencintainya.
Dalam pemeriksaan diketahui ternyata Bernie mengidap pneumonia yang kadang membuatnya sulit bernapas. Kemungkinan atas alasan tersebut keluarga memilih menyudahi hidup Bernie, dibanding mengupayakan kesembuhan bagi anjing malang tersebut.
Tidak hanya biaya pengobatan yang dicari oleh Jana demi menolong Bernie, ia juga mencari rumah sementara bagi Bernie. Kondisi penampungan tidaklah layak bagi kesehatan Bernie, lagi pula suasana rumah akan meminimalisasi trauma kehilangan keluarga pada Bernie. Termasuk membelikan selimut baru sebagai teman tidur bagi Bernie.
Untungnya Bernie bukanlah anjing yang sulit beradaptasi. Ia anjing manis dan sangat penurut, keluarga asuh Bernie sama sekali tak pernah merasa direpotkan atas kehadirannya. Kesehatan Bernie pun berangsur membaik, ia tak lagi menderita pneumonia. Namun ditemukan benjolan di bagian leher yang mengharuskan Bernie menjalani operasi, Jana tidak menyerah. Ia kembali menggalang donasi demi mengantar Bernie memperoleh kebahagiaannya lagi. Namun kali ini untuk seumur hidupnya.