Leah Hapeman berusaha menyembuhkan luka hati setelah kucing peliharaannya, Fertie, meninggal dunia. Sulit bagi Leah melupakan kucing yang telah hidup bersama dengannya selama 18 tahun. Maka Leah pun mencoba bekerja sebagai relawan di penampungan kucing untuk perlahan merelakan kepergian Fertie. Selama setahun di sana, Leah tak ada keinginan untuk memelihara satu ekor kucingpun. Sampai Sherri Taylor dari organisasi penyelamatan hewan Dutchess County SPCA mengenalkan Leah pada kucing bernama Walter.

Walter adalah kucing liar yang ditemukan dalam keadaan cacat. Kakinya membengkok ke dalam, sehingga telapak dan cakarnya tak sempurna., ekornya pun demikian. Walter juga tak memiliki gigi lengkap, ditambah lagi Walter memiliki kristal di air seninya akibat makanan yang dikonsumsinya selama ini di jalanan. Sulit bagi Walter untuk hidup tanpa perawatan, dan Sherri berpendapat Leah adalah seorang “ibu” yang tepat bagi Walter.

Awalnya Leah sangsi dapat memberi kebahagiaan terhadap kucing seperti Walter, namun ia juga tak tega jika Walter harus menjalani euthanasia karena keadaannya. Maka sejak itulah Leah kembali memelihara kucing. Ternyata Walter hanya cacat secara fisik, sementara jiwa Walter penuh kasih sayang dan sangat periang. Perlahan Leah mulai mampu memaknai kepergian Fertie, dan benar-benar merelakannya.

Walter membuat hidup Leah kembali ceria, ia mampu mengobati rasa kehilangan yang besar serta menumbuhkan kembali kasih sayang terhadap lingkungan. Bahkan Leah merasa kini hatinya lebih terbuka dan sangat lapang untuk menerima serta menyayangi setiap kucing seperti ia dulu mencintai Fertie.

Kondisi kesehatan Walter pun semakin membaik dalam perawatan Leah, ia juga membawa Leah kembali menemukan tawa dan senyumnya yang selama ini hilang. Leah menjuluki Walter dengan sebutan “T-Rex”, karena dengan kaki depan yang tak sempurna namun Walter mampu bergerak cepat layaknya “T Rex”. Kini Leah dan Walter hidup bersama dalam kebahagiaan untuk selama-lamanya.