Banyak orang yang kebetulan melintas di jalan Gagarina Street, Russia, terkejut saat melihat seekor anjing tak berwarna pada umumnya. Sekujur tubuh anjing tersebut berwarna pink! Orang-orang lalu memanggilnya dengan julukan “Pink Elephant”, dan tak lama kemudian foto anjing malang itu beredar secara viral di internet. Seorang relawan, Vera Ivanova, datang menolong.

Saat dibawa ke dokter, Pink Elephant sudah mengalami muntah beberapa kali. Rupanya pewarna yang digunakan untuk mewarnai tubuhnya bukanlah pewarna yang dibuat khusus bagi hewan, akibatnya Pink Elephant diduga keracunan. Keadaannya bisa semakin memburuk dan berisiko kematian apabila ia tidak segera ditolong.

Vera menyatakan banyak sekali kemalangan menimpa anjing-anjing liar yang dilakukan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Kasus Pink Elephant adalah salah satu contoh dimana anjing tak bisa melindungi diri sendiri ketika teraniaya. Mereka tunawisma dan tidak memiliki keluarga, sehingga orang merasa sangat leluasa untuk berlaku seenaknya, bahkan untuk iseng semata seperti yang terjadi pada Pink Elephant. Ia dijadikan bahan lelucon dengan mengecat bulu putihnya menjadi warna merah muda.

Saat ini Pink Elephant masih menjalani perawatan dan berada di penampungan. Bila ia pulih nanti, Vera menjanjikan akan menemukan rumah dan keluarga baginya. Dimana Pink Elephant hanya akan mengenal kehangatan dan kasih sayang, bukan kesengsaraan. Sementara polisi masih terus mencari pelaku penganiayaan terhadap Pink Elephant, dibantu oleh beberapa komunitas pencinta hewan di Rusia.