Setelah tsunami melanda Samudera Hindia tahun 2004, Sekar menemukan beberapa burung kakak tua di rumahnya mulai memberi mereka nasi sebagai makanan. Keesokan hari, burung-burung itu datang lagi, demikian pula di hari selanjutnya. Bahkan jumlah burung-burung yang berdatangan malah semakin banyak. Kini sekitar lebih dari 4000 burung parkit selalu datang ke rumah Sekar untuk makan, dan pria berusia 62 tahun yang bekerja sebagai tukang reparasi kamera itu menerima mereka semua dengan senang hati.

Selama 11 tahun Sekar tak pernah absen memberi makan ribuan burung-burung itu sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore. Sehingga orang-orang di wilayah tempat tinggalnya di India menjuluki Sekar sebagai “manusia burung dari Chennai”.
 

Sampai saat ini Sekar tak keberatan bangun jam 4.30 pagi untuk menyiapkan makanan bagi tamu-tamu kecilnya itu yang ia sajikan di 14 lajur kayu di atap rumahnya, bahkan ia mengatakan biaya memberi pakan ribuan burung hanya 40% dari penghasilannya. Maka ia tak meminta sumbangan pada orang lain. Sekar akan terus memberi makan dan mencintai burung-burung itu hingga akhir hayatnya.