Tanpa terasa, sudah 15 tahun lamanya Erik mengabdi sebagai pegawai di The Maritime Museum of the Atlantic, Canada. Ia menjabat sebagai Museum Ship’s Rodent Control Officer, atau pegawai pembasmi tikus museum. Erik menyenangi pekerjaannya meski tak pernah naik jabatan, karena di sana bersama Stephen-seorang yang sangat dikasihinya.


Perkenalan Erik dengan Stephen berawal di tahun 1999, kala Stephen bekerja sebagai penjaga kapal CSS Acadia di Halifax, Nova Scotia. Ketika itu Stephen menemukan kucing berbulu jahe yang kelaparan dan tak memiliki tempat tinggal, lalu Stephen mengajaknya naik ke dalam kapal dan memberikan kasih sayang melimpah padanya. Serta memberi nama keren, Erik The Red. Nama tersebut diambil dari Viking legendaris asal Norwegia. Sejak itu, mereka tak terpisahkan. Erik selalu mengikuti kemana Stephen pergi.

Bermula dari membantu pekerjaan Stephen mengusir tikus-tikus nakal, akhirnya Erik mendapat pekerjaan. Erik diakui sangat sigap dan teliti atas pekerjaannya, meski sering tertidur namun Erik tetap waspada. Tak jarang Erik menangkap tikus dan memberikan pada Stephen sebagai hadiah, tak tanggung-tanggung, Erik memasukkan ke dalam sepatu Stephen!


Namun Erik sudah tak muda lagi. Ia tak lagi lincah menangkap para penyusup kecil. Erik juga kehilangan penglihatan sebelah matanya akibat penyakit melanoma. Saatnya Erik untuk pensiun, meski belum ada satu kucingpun yang mampu mengganti posisinya. Sebuah pesta meriah sengaja dibuat untuk Erik, menandakan begitu banyak orang yang merasa kehilangan. Erik memang sangat ramah pada siapa saja, ia juga tak keberatan menerima belaian.


Kini dua tahun telah berlalu sejak pesta perpisahannya. Semua orang tak akan pernah lupa akan Erik The Red-si kucing pegawai museum. Ia dikenang bagai legenda layaknya Erik The Red, sang Viking dari Norwegia. Sementara Erik menikmati masa pensiunnya dengan hidup tenang dan damai di rumahnya yang nyaman di Halifax, Canada. Ia akan selalu bahagia, karena Erik tak berpisah dari sahabat terbaik yang dicintainya, Stephen.
