Yarraka Bayles sangat sedih dengan keadaan anaknya yang di usia belia sudah harus menanggung beban hidup begitu besar. Anak yang bernama Quaden itu berumur 5 tahun, sejak dilahirkan ia mengidap achondroplasia, sejenis dwarfisme yakni kurangnya hormon pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuh penderita menjadi kerdil. Kondisi tersebut dapat sedikit ditolong melalui operasi, seperti yang dijalani oleh Quaden. Bukan operasi biasa, sang ibu menyatakan setiap kali operasi hidup Quaden seperti di ujung tanduk.

Kondisi tersebut belum termasuk Quaden harus menerima ejekan dari lingkungan yang membuatnya menjadi tak percaya diri. Padahal Quaden merupakan anak yang ramah dan sangat periang, namun tak pernah memiliki keberanian untuk keluar rumah. Hingga suatu hari ia berkenalan dengan Buddy yang akan menjadi teman seumur hidupnya.

Buddy adalah seekor anjing jenis shih-tzu berumur 9 tahun yang ternyata mengalami keadaan serupa dengan Quaden, yakni mengidap dwarfisme. Sejak Buddy diadopsi oleh keluarga Bayles, hidup Quaden berubah 180 derajat. Ia menunjukkan sifat aslinya yang periang, dan tak ragu bermain di luar rumah.

Quaden seolah mendapat semangat dari Buddy, yang selalu menemani Quaden kemanapun. Bahkan menjadikan Quaden tak malu dengan keadaannya, sebaliknya ia kerap menyatakan bahwa Buddy mirip dengannya dan Buddy tak pernah sedih. Maka Quaden pun berlaku yang sama, ia kini selalu gembira. Buddy mengakhiri keterasingan Quaden, sekaligus mengenalkan bahwa dunia selalu tampak indah dengan apapun keadaannya sejauh dihadapi dengan gembira.