Sejak kecil Chelsie Hill sangat menggemari tari, bahkan saat remaja ia memenangkan beberapa kompetisi. Hidup sebagai penari profesional adalah cita-cita Chelsie, sampai seorang dokter memberikan vonis yang tak lebih buruk dari kematian, yakni Chelsie tak akan pernah bisa berjalan lagi seumur hidupnya.

Peristiwa itu terjadi saat Chelsie berusia 17 tahun. Ia pulang menumpang mobil temannya yang menyetir dalam keadaan mabuk, lalu menabrak sebatang pohon dalam kecepatan tinggi. Chelsie selamat, namun separuh tubuhnya, dari pinggang sampai ke ujung kaki lumpuh. Impian Chelsie pun runtuh. Tak mungkin ia menari jika harus selalu duduk di atas kursi roda.

Tetapi Chelsie berusaha bangkit dan tak mau menyalahkan keadaan, terlebih saat ia menonton video Auti Angel, seorang mantan penari profesional dan koreografer, yang juga menggunakan kursi roda. Angel tetap menari dengan penuh semangat, dan ia tampil bersama artis-artis hip-hop kenamaan seperti N.w.a., Kid ‘n Play, dan LL Cool J. Sejak itu, Chelsie tak pernah merasa kehilangan mimpi, malah saat ini Chelsie berhasil mewujudkannya.

Dengan menggunakan kursi roda Chelsie kemudian mulai tampil di beragam acara tari, juga acara televisi, serta kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat aman berkendara. Bahkan Chelsie tampil sebagai motivator yang membagikan kisahnya dimana-mana. Chelsie tetap merasa beruntung meski separuh tubuhnya lumpuh, namun separuhnya lagi penuh semangat. Lalu mengapa ia harus berpikir tentang kelumpuhannya, sementara ia memiliki bagian lain yang tak lumpuh?