Alih-alih merasa rendah diri karena bagian tubuhnya tak lengkap, gadis asal Cina bernama Yang Li justru sebaliknya. Ia sangat percaya diri! Yang Li juga tidak pernah menutupi kekurangannya, dimana ia melakukan segala aktivitas dengan menggunakan kaki. Termasuk berfoto, mengambil video dan mengunggahnya di media sosial. Ia bahkan memiliki 900 ribu follower di akun instagram-nya. Jumlah yang belum tentu dimiliki oleh orang biasa yang beranggota tubuh lengkap.

yang_pei_2.jpg
shanghaiist.com

Yang Li bukanlah artis. Dia orang kebanyakan. Yang membedakan dengan orang lain pada umumnya adalah Yang Li tidak memiliki sepasang tangan. Namun dengan kekurangannya tersebut, secara tidak sengaja Yang Li malah menjadi motivator bagi orang lain. Yang Li mampu membuat orang untuk banyak bersyukur, apapun keadaannya.

yang_pei_5.jpg
shanghaiist.com

Sebenarnya Yang Li tidak terlahir cacat. Sebuah insiden membuat Yang Yi harus rela kedua tangannya diamputasi. Peristiwa itu terjadi saat Yang Li berusia tiga tahun, dimana ia tersengat listrik tegangan tinggi di perjalanan pulang sekolah. Mulailah Yang Li melatih kakinya, salah satunya untuk menggambar seni tradisional Cina. Alhasil, ia tak merasa kesulitan untuk melakukan segala kegiatan. Ia bahkan belajar make up seperti remaja lainnya.

yang_pei_4.jpg
shanghaiist.com

Kini wanita yang tinggal di Provinsi Shaanxi, Cina, itu bukan lagi orang biasa-biasa saja. Popularitasnya membawa Yang Li menjadi pembicara di beragam acara, ia juga menjadi panutan di sekolah-sekolah disabilitas. Selain itu, diberitakan oleh shanghaiist.com, Yang Li memulai bisnis entrepreneur di tahun 2014 dan mulai melanglang buana ke banyak tempat. Li juga menjadi bintang di televisi melalui acara “Chinese Dream”.

yang_pei_10.jpg
shanghaiist.com

Hidup Li bahagia tanpa pernah meratapi kekurangannya. Li bahkan merasa dirinya sempurna. Ia selalu mengingat jasa ibunya yang selalu menyemangati dan tak pernah menganggap kekurangan Li adalah suatu kendala besar bagi hidupnya. Li tidak menampik bahwa hidup sangatlah berat, tetapi kembali pada keyakinan setiap orang, jika percaya pada diri sendiri bahwa bisa melampaui segala rintangan tersebut, maka tak ada yang berat. Toh kupu-kupu pun harus berjuang keluar dari kepompongnya untuk menjadi indah.

yang_pei_9.jpg
shanghaiist.com