Tak semua orang mencari dokter bila sakit. Alasan paling umum adalah biaya pengobatan sangat mahal, apalagi bagi masyarakat miskin yang kebanyakan adalah tunawisma. Maka Brett Feldman pun mulai menjalankan aksinya untuk mendatangi para tunawisma dan memberikan pertolongan apabila mereka sakit.

Sebenarnya Brett yang merupakan seorang asisten dokter, bukanlah satu-satunya tenaga paramedik yang praktek di jalanan dengan cara mendatangai orang-orang miskin. Program yang disebut Street Medicine sudah dimulai sejak 30 tahun lalu, dimana para dokter dan perawat yang memiliki sifat kemanusiaan mengabdikan diri untuk menolong kalangan miskin. Kini telah ada sekitar 60 Street Medicine, yang akan menjadi bagian dari sistem kesehatan di Amerika dan dunia.

Street Medicine sebenarnya lebih menguntungkan rumah sakit, karena dengan pertolongan yang dilakukan para dokter dan perawat jalanan seperti Brett Feldman, maka meminimalisasi kemungkinan penyakit bertambah parah yang membuat biaya tinggi dan waktu pengobatan lebih lama. Dengan kata lain, tanggungan pemerintah pun akan berkurang terhadap kalangan orang-orang tak mampu.

Brett Feldman memulai aksinya sebagai tenaga paramedik jalanan sejak ia menjadi mahasiswa relawan dan bekerja di sebuah klinik di Chicago. Kala itu ia menangani pasien miskin yang bahkan tak mampu membeli makanan, apalagi untuk pergi berobat. Dan kini Brett sering dijumpai di kolong jembatan, pemukiman kumuh, kumpulan gelandangan dan tempat sejenis lainnya dengan membawa sebuah ransel berisi peralatan medis serta obat-obatan. Sedikitnya dalam sebulan ia melayani 100 orang pasien dan memastikan mereka dalam keadaan sehat. Bagi Brett, kesehatan merupakan bekal mereka untuk dapat memperbaiki hidup menjadi lebih baik.