Banyak faktor penyebab kucing mengalami depresi. Bisa saja karena lingkungannya berubah, kehilangan teman, kurang perhatian, merasa terabaikan, bosan, bermasalah dengan kesehatan, dan banyak lagi. Biasanya ditandai dengan perubahan tingkah laku pada kucing, seperti sering mondar mandir gak jelas, lebih banyak tidur, enggan diajak bermain, tidak nafsu makan, sering menyendiri, dan beberapa hal lain yang dilakukan di luar kebiasaannya sehari-hari. 
Sebaiknya tidak menyepelekan masalah tersebut, karena bila kondisi depresi didiamkan maka akan menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga memudahkan si kucing terserang penyakit. Nah, sebelum hal buruk terjadi ada baiknya segera sikapi ketika mengetahui perubahan tingkah laku pada kucing. 
Tingkatkan intesitas bermain dengannya. Coba variasi mainan, dan mulai sibukkan si kucing dengan bemain. Maka ia akan merasa tertantang melakukan sesuatu, hingga perlahan menyembuhkan depresinya.
Gunakan bau-bauan yang menenangkan bagi kucing, atau gunakan catnip agar ia lebih tenang dan merasa nyaman.
 
Sering perdengarkan musik yang lembut, karena penelitian menyatakan musik dapat memengaruhi emosi kucing untuk lebih stabil dan meredakan kegelisahan.
Berilah teman, karena keberadaan kucing lain (terutama kitten) mampu menjadi penyeimbang emosional kucing. Dapat merefresh keadaan, juga memotovasi kucing untuk bersosialisasi.
Ajak kucing berjemur di bawah matahari pagi, karena mampu merelaksasi otot kucing serta menjernihkan suasana, lebih baik lagi bila terdapat pohon sehingga kucing akan lebih ekspresif
Pemilik harus menenangkan hati, bersikap seolah tak terjadi apa-apa dan hindari sikap cemas. Kucing dapat menangkap energi pemiliknya, bila pemilik memiliki semangat positif maka kucing pun akan termotivasi untuk bersemangat dalam hidupnya.
Bila keadaannya semakin memburuk, apalagi sampai mempengaruhi pola makan dan minumnya, segeralah ajak kucing ke dokter. Karena siapa tahu perubahan tingkah laku tersebut disebabkan oleh faktor kesehatan yang menurun.