Jenis anjing memang menentukan karakter mereka. Ada yang terlahir sebagai anjing ‘ekstrovert’ dan ‘introvert’. Namun terlepas dari kondisi genetik, kondisi lingkungan dan keadaan anjing saat dibesarkan juga berpengaruh besar pada pembentukan perilaku. Dalam penelitian University of Arkansas, kondisi genetik memang tak dapat diubah, tetapi kecenderungan anjing menjadi pemalu diakibatkan oleh kondisi induk yang mengalami stres. Saat sedang hamil, dan pasca melahirkan.

Induk dalam kondisi tenang dan nyaman akan memberikan kasih sayang maksimal pada anak-anaknya. Tampak dari rutinitas mereka menjilati anak-anaknya, kegiatan tersebut secara tidak langsung juga menekan pelepasan hormon stres. Dibandingkan seekor induk yang cemas dan ketakutan, maka peningkatan hormon stres pada anak pun akan terjadi.
Kondisi induk yang mengalami tekanan cenderung akan melindungi anak-anaknya dengan membawa mereka jauh dari keramaian. Hingga anak-anak pun tumbuh tanpa interaksi lingkungan yang baik, sehingga mereka menjadi takut dan pemalu. Saat mereka dibawa bersosialisasi pun biasanya akan sulit bergaul, minder dan tak percaya diri. Memaksakan anjing untuk berinteraksi dengan sesamanya atau dengan manusia tanpa mempertimbangkan latar belakangnya, justru membuat anjing menjadi agresif karena merasa dirinya terancam.

Para anjing yang bermasalah dengan perilaku rentan pada trauma. Ironisnya trauma menyebabkan mereka makin tak percaya diri. Meski kebanyakan anjing liar yang mengalami masalah tersebut, namun bukan berarti anjing peliharaan tak akan mengalaminya. Dipelihara di dalam rumah tak selamanya menyenangkan bila pemilik kurang perhatian, sementara anjing liar lebih memiliki solusi saat mengalami tekanan. Mereka dapat berpindah lingkungan dan bersembunyi. Hal yang tak mungkin dilakukan oleh anjing peliharaan, apalagi yang sering dikurung dan dirantai.
Anjing tidak sekonyong-konyong menjadi makhluk agresif, mereka memiliki tahapan yang harus dicermati oleh pemilik atau penyelamat anjing, salah satunya terpicu dari sikap malu. Dengan mengetahui akar dari permasalahan akan membuat pemilik lebih mudah menentukan titik latihan untuk membangun rasa percaya diri pada anjing. Bila memang secara genetik anjing bertipe introvert, yang harus diingat adalah introvert bukan berarti tidak percaya diri atau pemalu.
