Jangankan orang yang tidak sehari-hari bersama kucing, buat pemilik kucing pun kadang kelakuan peliharaannya itu sungguh sangat tidak masuk akal. Tapi pastinya masuk akal banget buat si kucing karena terus menerus mereka melakukannya, tanpa peduli orang lain mau bilang apa.
Menjadi sosok “The Jekyll and Hyde”
Mengacu pada novel tahun 1886 yang legendaris, ditulis penulis Skotlandia Robert Louis Stevenson, “Dr Jekyll dan Mr Hyde”, menokohkan seorang berkepribadian ganda, baik dan jahat. Kucing pun digambarkan demikian, kadang dia bermanja, senang dibelai, duduk di pangkuan, namun tiba-tiba secara mendadak dia berubah sikap. Bahkan bisa sampai menggigit segala. Mengapa kucing seperti itu? Dia merasa pemilik sudah di luar ambang batas toleransinya. Sehingga menggigit atau mencakar bagi kucing merupakan tindakan yang sangat masuk akal. Termasuk setelah itu ia kembali bermanja-manja, karena tak merasa ada yang salah dengan perilakunya. Seperti berkepribadian ganda kan? Hihi. (baca. “Saat dibelai, awalnya kucing tampak senang tapi kok mendadak dia menggigit?”)
Makan dan muntah
Banyak kucing sengaja memakan rumput, meski ia tahu bahwa beberapa saat setelahnya ia akan muntah. Menurut pola pikir manusia, buat apa makan sesuatu kalau ujungnya akan muntah? Berkali-kali pula? Tapi kucing tidak peduli. Mereka akan tetap melakukannya. Beberapa penelitian dilakukan agar manusia mampu memahami kebiasaan kucing yang satu ini, diantaranya rumput membantu mereka mengeluarkan bulu yang masuk dalam tubuhnya. Ada juga yang beranggapan untuk menetralisir perut. Tapi sebenarnya belum pernah ditemukan jawaban atas tindakan tersebut secara pasti.
Minum dengan mencelupkan “tangan”
Tak jarang kucing mencelupkan kaki depannya ke wadah air minum lalu menjilati, padahal apa susahnya bila mereka minum secara langsung? Lebih praktis ‘kan? Dalam hal ini kucing punya pertimbangan sendiri, yaitu mereka tidak mau wadah air terlalu dalam atau terlalu sempit sehingga bisa mengenai kumisnya. Namun bisa juga bila kucing merasa ada masalah ketidaknyamanan atau ketegangan dalam rumah, maka ia tak mau menurunkan kepala ke mangkuk karena akan menjadi tidak waspada dan sulit mengantisipasi bahaya. Ada juga kemungkinan lain, yakni air minum dianggap kotor sehingga ia menyaring dengan telapak kaki (paw), atau si kucing melakukan hal itu hanya untuk mengetahui garis air dalam wadah. (baca. Stt.. Menguak Rahasia Telapak Kucing Yuk!)
Bersikap membelakangi
Pasti menganggap kucing tidak sopan ketika mereka menempelkan punggung saat tidur bersama atau dia sekedar bersandar di tubuh pemiliknya. Bersikap membelakangi bagi manusia bukanlah tanda persahabatan, melainkan permusuhan. Maka kalau kucing sayang pada pemiliknya, mengapa dia memunggungi? Gak masuk akal kan? Tapi bagi kucing justru itu adalah tanda sayang dan percaya sepenuh hati pada sang pemilik. Kucing merupakan hewan predator yang terlahir untuk selalu waspada akan ancaman bahaya, maka kucing tak akan pernah memunggungi sesuatu yang dianggap sebagai ancaman. Kucing berani menunjukkan sisi lemahnya hanya pada orang-orang yang mereka percaya dan sayangi.
Menggila sendiri
Pasti bingung deh ketika melihat kucing seolah mengejar sesuatu, melompat atau berlari padahal di sekitarnya tak ada sesuatu pun. Bahkan bayangan pun tak ada. Satu tingkah laku yang tidak masuk akal juga kan? Tapi buat kucing sih masuk akal banget. Karena mereka terlalu banyak tidur dan menyimpan energi yang harus dikeluarkan. Jangan lupa, kucing adalah pemburu maka gerakan yang terbangun pun mengacu pada insting berburu, meski “mangsa”nya imajiner. Atau kadang mereka melihat sesuatu mengasyikan yang tak mampu terdeteksi mata manusia.
Memilih kertas
Sebanyak apapun mainan atau tempat tidur dan lingkungan yang menyenangkan buat kucing, tapi dia lebih memilih meletakan tubuh di atas koran yang sedang dibaca oleh sang pemilik. Atau selembar kertas di lantai atau di meja, dan di permukaan manapun akan menjadi pilihan bagi mereka untuk diduduki atau ditiduri. Masuk akal? Jelas tidak bagi manusia. Tetapi kucing punya pertimbangan cerdas yang sangat masuk akal baginya. Di koran atau apapun yang sedang dibaca oleh pemiliknya merupakan titik fokus perhatian pemilik, dan kucing mengambil alih obyek tersebut agar fokus perhatian beralih padanya. Adapun kertas di permukaan suatu bidang, meski tipis, namun bagi kucing tetap lebih tinggi dari bidang lain di sekitarnya. Tahu kan kalau kucing menyukai ketinggian? Nah! (baca. “Rahasia dibalik kelakuan kucing yang kadang dianggap aneh”)
Menggaruk-garuk sekitar makanan
Pernah mendapati kucing menggaruk-garuk daerah sekitar makanan mereka, seperti hendak mengubur kotoran? Apa mereka berpikir makanan sama seperti kotoran? Sebenarnya kucing tahu kok mana makanan dan mana kotoran, dan mereka memang tidak mau seorang pun mencium baunya, maka kucing “menyembunyikan” dengan cara mengubur. Sebagai predator, kucing tidak ingin jejak mereka tercium baik oleh mangsa maupun sesama predator, karena akan berpengaruh pada kelangsungan hidupnya. Meski kucing rumahan sekalipun, mereka masih tetap memiliki naluri pemburu. Sehingga makanan tak habis atau bau mangkuk makanan yang dianggap mampu mengidentifikasi keberadaan si kucing pasti akan disembunyikan dengan cara menguburnya.