Ketika anjing melihat sesuatu yang tak terlihat manusia, lalu ia menggonggong atau gelisah, sering kali dianggap anjing memiliki kemampuan supranatural untuk melihat mahluk halus. Benarkah?

Anjing memiliki pendengaran dan indera penciuman yang luar biasa, sehingga memungkinkan baginya untuk merasakan dan melihat pergerakan yang sangat halus. Kemampuan mereka 1000 hingga 10.000 kali lebih kuat daripada manusia, dan dapat mendengar pada frekuensi yang lebih tinggi.

Dengan kemampuan tersebut anjing sanggup mendeteksi adanya bencana alam sejak dini, karena mereka merasakan gejala alam yang tak dirasakan manusia. (baca juga.”Tiba-tiba Sophie Melompat Dan Berlari, Ternyata Anjing Memang Lebih Dulu Mengetahui Datangnya Bencana”) Bahkan beberapa anjing dipercaya bisa mengetahui apabila seseorang atau pemiliknya akan meninggal dunia. Dalam kasus tersebut psikolog hewan, Marti Miller, cenderung menyatakan bahwa anjing memiliki indra keenam yang menghubungkan mereka pada orang tersebut, sehingga dapat menangkap gejala tak umum yang tak mampu dideteksi indera manusia. Anjing memiliki kepekaan luar biasa terhadap perubahan pada satu obyek.

Dalam dunia supranatural, hantu memiliki energi dalam frekuensi tertentu yang mungkin saja dapat dirasakan oleh anjing. Namun apakah benar saat anjing menggonggong tanpa terlihat obyek gonggongannya berarti ia melihat hantu? Atau justru ia merasakan getaran atau gelombang alam yang membuatnya resah, seperti saat akan turun hujan padahal cuaca cerah? Atau mungkin juga ia mencium bau masakan lezat dari masakan tetangga yang berjarak jauh yang tak tercium manusia, atau ia merespon suara yang ia dengar namun tak terdengar manusia?

Banyak kemungkinan yang menjadi penyebab anjing melakukan tindakan atas sesuatu yang tak terlihat manusia. Tidak melulu soal hantu, namun manusia sering paranoid terhadap hal-hal mistis. Sementara Miller menyatakan juga bahwa tidak ada cara untuk mengetahui apakah anjing benar-benar dapat melihat hantu atau tidak. Anjing tidak bisa menawarkan penjelasan atas apa yang mereka lihat dan rasakan. Kecenderungannya, manusia mengambil kesimpulan berdasar asumsinya sendiri.