Di pekarangan rumah milik wanita bernama Alley yang terletak di kawasan Brooklyn, Amerika, tampak seekor kucing sering mengamati rumah tersebut dari semak-semak. Alley memanggilnya Rigby. Bukan tanpa alasan si kucing memiliki nama panggilan, karena hampir setiap hari ia muncul di sana tanpa pernah mau keluar dari tempatnya mengawasi. Bahkan saat Alley menawari makanan pun, Rigby tak mau mendekat. Ia makan sesudah Alley pergi.
Lama kelamaan Alley menyadari bahwa Rigby bukanlah kucing pemalu seperti yang ia duga sebelumnya. Tetapi Rigby adalah kucing penakut. Setelah berhari-hari, Rigby tetap tak memiliki keberanian untuk ‘menjawab’ panggilan Alley, sehingga Alley jatuh iba padanya. Ia tak ingin membiarkan Rigby menghabiskan usia dalam ketakutan. Maka Alley pun tak pernah lelah membujuk sampai Alley berhasil menangkap Rigby dan membawanya ke dalam rumah. Alley memutuskan mengadopsi kucing tanpa pemilik itu, meski ia sendiri telah memiliki kucing peliharaan, Penny.
Di dalam rumah, ketakutan Rigby bukannya hilang tapi malah makin menjadi. Ia selalu saja bersembunyi, bahkan mendesis saat didekati. Alley pun mengalah dengan memberinya makan dimanapun Rigby bersembunyi. Setidaknya kini Rigby terlindung dari panas dan hujan, serta tak akan kelaparan di jalanan.
Baru di hari ketiga Rigby keluar dari persembunyiannya. Itupun karena ia melihat Penny. Sejak itu Rigby selalu mendekati Penny, tapi ia tetap tak memercayai satu manusia pun di dekatnya. Alley kembali mengalah, ia tak memaksa Rigby untuk mengdekat padanya. Bahkan Alley sering menganggap Rigby tak ada di rumah agar Rigby tak merasa ‘terancam’ dengan perhatiannya dan bisa leluasa beradaptasi.
Suatu hari, setelah berminggu-minggu Rigby dipelihara, Alley dikejutkan dengan lompatan seekor kucing ke pangkuannya. Penny? Bukan, itu Rigby! Ingin rasanya Alley memeluk Rigby yang mendadak percaya padanya, tapi Alley tak ingin membuat Rigby salah mengartikan kebahagiaan Alley. Sehingga Alley memilih untuk diam saja, seolah tak terjadi apa-apa.
Tindakah Alley ternyata tepat. Rigby mulai mengerti bahwa manusia bukanlah ancaman baginya, dan ia semakin percaya pada Alley. Bahkan Rigby memberikan kepalanya ke tangan Alley, ia ingin dibelai. Rigby seolah telah lupa bahwa dulu ia adalah kucing yang sangat penakut, karena ia tak lagi mengenal ketakutan saat ini, ia hanya mengenal kasih sayang dari seluruh keluarga Alley padanya. Termasuk dari Penny, tentunya.