Bila boleh memilih, Romeo pun ingin seperti kucing lain yang lahir normal, tanpa kelainan. Dimana tak ada seorangpun yang mencela, atau membuang muka saat memandangnya. Namun Romeo tak pernah menyesali kelahirannya, meski ia menderita deformitas yang membuat wajah Romeo tidak umum sebagai seekor kucing. Bentuk kepala dan wajah Romeo tampak aneh, bahkan tak segan orang yang melihat mengatakan Romeo kucing yang buruk rupa. Romeo tetap bersyukur dirinya hidup, sehingga ia masih bisa berharap seseorang baik hati akan membukakan pintu rumah baginya suatu hari nanti.
Romeo tinggal di Spanyol, di sebuah penampungan lokal. Ia merasa beruntung bisa memiliki tempat tinggal yang melindunginya dari panas dan hujan. Walaupun setiap kali penampungan menggelar adoption day, tak satu pengunjung pun yang mau membawanya pulang. Jangankan mengadopsi Romeo, melirik saja tidak. Kalaupun ada yang tak sengaja melihatnya, sedetik kemudian orang itu akan mengalihkan pandangan. Tapi Romeo tetap bersabar dan meyakini bahwa ia akan mendapatkan kehidupan lebih baik di tengah keluarga yang berkenan menerima dirinya secara apa adanya.
Kesabaran Romeo akhirnya membuahkan hasil. Tidak hanya seseorang, tetapi sekelompok orang dari Santuario Compasión Animal atau tempat perlindungan satwa datang ke penampungan. Kali ini tak ada yang memalingkan wajah dari Romeo, bahkan Romeo mendapat belaian kasih sayang serta tempat baru yang ia sebut rumah.
Santuario Compasión Animal mengadopsi Romeo dan menempatkannya di rumah yang akan menjadi tempat tinggal Romeo selamanya. Santuario Compasión Animal merupakan tempat dimana kucing-kucing berusia lanjut dan memiliki keterbatasan seperti Romeo dapat tinggal tanpa batas waktu. Mereka juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin, dan yang terpenting mereka tinggal di dalam rumah, layaknya kucing-kucing lain yang memperoleh adopter. Bahkan Romeo tidak disayangangi oleh dua orang saja sebagai orangtua, tetapi Romeo memiliki banyak orangtua. Cinta berlimpah baginya.
Romeo tidak lahir dalam ketidaksempurnaan, karena ia lahir sempurna untuk merasakan bahagia. Berkat kesabaran dan kemuliaan hati orang-orang yang telah menolongnya, Romeo tak pernah menyesal telah lahir di dunia.
